Deklarasi PBOIN
Jakarta, PBOIN – Para pengusaha bengkel otomotif, mekanik, pengusaha lembaga pelatihan otomotif, aktivis, akademisi pada Minggu 31 Oktober 2021 secara resmi mendeklarasikan berdirinya Persatuan Bengkel Otomotif Indonesia (PBOIN) di Hotel Amaris, Slipi, Jakarta Barat.
Serangkaian kegiatan dilakukan mulai pengenalan PBOIN oleh Ketua Departemen Pengembangan Bengkel PBOIN Wahyudi Handayani, pembacaan Naskah Deklarasi dan potong tumpeng oleh Ketua Umum PBOIN Hermas E Prabowo, pembacaan Panca Dharma PBOIN oleh Ketua Departemen Hubungan Antar Lembaga Tengku Ammar Syahru, pembacaan susunan organisasi PBOIN periode 2021 – 2025 oleh Sekretaris Jenderal PBOIN Karmawan, sambutan Dewan Penasihat PBOIN Anton J Supit dan Dewan Pengawas PBOIN Teguh Boediyana.
Deklarasi dilakukan secara terbatas dengan menerapkan protokol kesehatan. Diikuti seluruh jajaran pengurus, perwakilan daerah dan anggota PBOIN.
Hermas E Prabowo menyatakan PBOIN berkomitmen untuk memajukan sektor usaha bengkel otomotif UMKM dan mekanik di Indonesia.
Upaya yang terus dilakukan adalah meningkatkan daya saing, profesionalitas, skala usaha, skill dan pengetahuan teknik otomotif bengkel UMKM.
Mendorong kebijakan dan implementasinya di bidang ekonomi, hukum dan perundangan yang kondusif dan bersahabat bagi usaha bengkel UMKM.
Menjadi lokomotif dalam proses adaptasi teknologi, solusi layanan service dan maintenance, serta menjadi mitra strategis Pemerintah dan industri otomotif dalam perumusan kebijakan untuk mendorong pertumbuhan bengkel UMKM dan ekonomi nasional.
Anton J Supit menekankan pentingnya usaha bengkel otomotif UMKM berhimpun dalam satu wadah, sehingga mempunyai posisi tawar yang lebih baik dalam akses barang, juga bisa menjadi sarana penyampaian aspirasi pada Pemerintah untuk kemajuan usaha bengkel UMKM.
Anton juga mengingatkan pentingya pengurus PBOIN menjalin komunikasi dan hubungan dekat dengan principal kendaraan bermotor di Indonesia, agar tahu arah pengembangan industri otomotif nasional dan global. Dengan begitu bisa menyusun strategi bisnis yang tepat.
Membangun dan mengembangkan organisasi tidak mudah, harus sudah selesai dengan dirinya sendiri. Karena butuh kesungguhan, tekad dan pengorbanan dari pengurus dan semua anggota, agar organisasi PBOIN maju dan bisa memberi manfaat bagi anggota, juga industri otomotif dan ekonomi nasional.
Di negara manapun, proporsi pelaku usaha UMKM lebih besar dari pengusaha besar. Begitu juga dengan negara seperti Jepang. Namun tentu skala UKM Jepang lebih besar dari Indonesia. Karena itu penting wadah organisasi PBOIN bagi peningkatan skala usaha dan kemajuan bengkel UMKM.
Teguh Boediyana mendorong pentingnya PBOIN membangun kepercayaan dan identitas diri yang kuat, sehingga mampu menjadi teladan dan memberi manfaat.
Banyak orang yang terkadang kurang memacu diri untuk menunjukkan batas atas kemampuannya. Kalaupun ada biasanya “menunggu” sampai posisinya terjepit, lalu terlecut semangat untuk melakukan sesuatu yang lebih. “Baru sadar bisa melompat tinggi setelah dikejar anjing,” selorohnya.
Teguh berharap PBOIN mampu mengambil peran strategis dalam pengembangan sektor usaha bengkel UMKM di Indonesia, menjadi bagian dari pelaku utama, jangan malah menjadi korban. Butuh kemauan kuat, kepercayaan optimisme, daya juang yang tinggi dan kekompakan untuk bersama mencapai tujuan. (WAWAN)