Bengkel UMKM Harus
Antisipasi Kehadiran Mobil Listrik

Jakarta, PBOIN – Bengkel otomotif perlu mengantisipasi dampak kebijakan penggunaan mobil listrik terhadap usaha bengkel mobil skala UMKM. Jangan sampai nantinya bengkel UMKM tidak siap.

Hal itu diungkapkan Teguh Boediyana, Dewan Pengawas Persatuan Bengkel Otomotif Indonesia (PBOIN) sekaligus Dewan Pakar Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG) Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI, Rabu (20/10) di Depok, Jawa Barat.

Menurut Teguh, meski butuh waktu yang tidak singkat dalam proses peralihannya, penggunaan mobil listrik akan berdampak pada usaha bengkel mobil UMKM yang biasa menangani mobil bermesin pembakaran dalam dan diesel.

“Tahap awal penjualan mobil listrik akan menyasar pemilik beberapa mobil konvensional, sebagai alternatif pilihan berkendara, selain karena harganya masih mahal,” jelasnya.

Pada tahap awal perkenalan, sebaiknya bengkel otomotif UMKM mulai merancang berbagai skenario penanganan perawatan atau perbaikan. Bisa minta pelatihan khusus dari Kementerian Perindustrian RI.

Bila perlu bengkel otomotif UMKM mulai merancang berbagai strategi modifikasi mobil bermesin konvensional menjadi mobil bermotor listrik.

“Kebutuhan baterry mobil listrik tersedia banyak, tidak sulit tentunya merancang motor listrik,” tegasnya.

Para bengkel otomotif dalam wadah PBOIN bisa mulai membuat konsep, rancangan-rancangan, dan uji coba. (WAWAN)